Bagi sebagian orang yang merayakan malam pergantian tahun (Masehi) biasanya melakukan ritual umum tiup terompet, bakar petasan, kembang api, kumpul-kumpul bersama keluarga, sahabat hingga detik-detik pergantian tahun berlangsung. Kebahagiaan pun terpancar dalam penyambutan tersebut dengan harapan dan doa tahun yang akan datang akan menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya, baik dalam hal karier, jodoh, usaha dan sebagainya.
Kondisi diatas mungkin tidak bisa dinikmati oleh sebagian kecil petugas yang berdinas di lapas/rutan. Pada malam tahun baru biasanya petugas diminta lebih waspada karena penghuni lapas/rutan (tahanan/narapidana) juga tidak terlepas dari euforia kegembiraan pergantian tahun. Sehingga biasanya di lapas/rutan juga diadakan acara penyambutan tahun baru yang diikuti juga oleh sebagian tahanan/narapidana yang ada. Ekstreemnya tidak jarang pada malam pergantian tahun terjadi gesekan-gesekan antar penghuni yang berujung pada perkelahian hingga kerusuhan. Untuk itulah maka petugas umumnya diharapkan untuk “standby di bui” sambil menikmati pergantian malam tahun baru di lapas/rutan.
Hal yang sama juga berlaku di Lapas Klas IIA Salemba Jakarta, dimana petugas dihimbau oleh Ka.Lapas untuk hadir di kantor, sementara petugas pengamanan (staff kplp) wajib hadir, demikian juga pejabat strukturalnya. Acara sederhana yang digelar berupa kumpul-kumpul di area lapangan dalam lapas sambil bernyanyi dan makan-makan. Sebagian petugas sudah menyiapkan dan membeli terompet untuk memeriahkan detik-detik pergantian tahun. Untuk pesta kembang api, sesuai himbauan maka petugas tidak mengadakannya, cukup menikmati pesta kembang api yang dilakukan oleh tetangga sebelah yaitu Rutan Salemba dan warga di belakang lapas.
............................the beginning of 2012...........****edward33
Tidak ada komentar:
Posting Komentar